PGRI pada masa orde baru (1966-1998)|RaplyRoom
Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI)Para guru-guru membentuk Kesatuan Aksi Guru Indonesia(KAGI) pada tanggal 2 februari 1966. Tugas Utama KAGI adalah membersihkan dunia pendidikan Indonesia dari unsur-unsur PKI dan orde lama.Menyatukan semua guru dalam organisasi guru yaitu PGRI.Memperjuangkan agar PGRI menjadi organisasi guru yang tidak hanya bersifat unotalistik tetapi juga independen dan non partai politik.Kongres XI 5-20 Maret 1967 di BandungDalam Kongres ini terasa sekali peralihan zaman Orde Lama ke zaman Orde Baru. Antara lain masih terlihat sisa-sisa kekuatan Orde Lama yang mencoba menguasai kembali kongres dengan cara menolak PGRI untuk masuk kedalam Sekber Golkar dan memojokan M.E. Subandinata dkk. Agar tidak terpilih dalam PB.PGRI..Kongres ke XII 29 Juni-4 Juli 1970 di Bandung.Adapun keputusan-keputusan penting dari kongres ini adalah sebagai berikut:1) Perubahan struktur dan basis-basis organisasi PGRI.2) Administrasi organisasi disederhanakan dan diseragamkan untuk seluruh Indonesia.3) Lambang PGRI dan Mars PGRI dilampirkan dalam buku AD/ART PGRI.Kongres ke XIII 21-25 November 1973 di Jakarta.Pada kongres ini menetapkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam bidang organisasi serikat pekerja menjadi organisasi profesi guru ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia, perubahan lambang dan panji organisasi PGRI yang sesuai dengan organisasi profesi guru dan adanya Dewan Pembina PGRI mengenai arti lambang PGRIKongres ke XIV 26-30 Juni 1979 di Jakarta.Kongres XIV di Jakarta menghasilkan salah satu keputusan penting yaitu mengenai pendirian Wisma Guru. Untuk mewujudkannya mulai Januari 1980 setiap anggota PGRI dihimbau untuk menyumbang Rp. 1000,-Direncanakan Wisma Guru ini akan sekaligus menjadi Kantor PB PGRI yang dilengkapi dengan ruang pertemuan perpustakaan kamar pemondokan / penginapan dan sebagainyaKongres ke XV 16-21 Juli 1984 di Jakarta.
Kongres berlangsung di Jakarta tanggal 16-21 Juli 1984, Kongres ini menggariskan pokok-pokok PGRI untuk kurun waktu lima tahun mendatang (1984-1989) yang meliputi: ruang lingkup pembinaan dan pengembangan organisasi PGRI, tanggung jawab dan peran PGRI dalam menyukseskan Sidang Umum MPR 1983, Repelita IV dan Pancakrida Kabinet Pembangunan V.Kongres ke XVI 3-8 Juli 1989 di Jakarta.PB-PGRI Masa Bakti XVI (1989-1994) dengan Ketua Umum : Basyuni Suramiharja,Kongres ke XVII 3-8 Juli 1994 di Jakarta.Pertama kali Kongres PGRI XVII menetapkan Dewan Pembina menjadi Dewan Penasehat dan tidak ada lagi mentri yang menjadi anggota Dewan Penasehat.Kongres XVIII 25-28 November 1998 di Bandung.
Kongres PGRI XVIII diselenggarakan pada tanggal 25-28 November 1998 di Bandung.Pada Kongres ini kelihatan kuatnya pengaruh reformasi dalam pemilihan susunan pengurus PB-PGRI.Kalau pada masa lampau ketua umum selalu dipilih secara aklamasi kini mulai ada perarturan antara kedua calon ketua umum, sekretaris bidang diganti menjadi ketua departemen.
Komentar
Posting Komentar